JAMBI - Dalam rangka upaya cegah-tangkal paham radikalisme dan terorisme, Pasi Intel Kodim 0415/Jambi Mayor Inf Widi Purwoko , memberikan sejumlah materi terkait ke hadapan sejumlah tokoh elemen masyarakat melalui acara Silaturahmi Kebangsaan yang digelar Kodim 0415/Jambi di Telanai Meeting Room Hotel Ratu, Kota Jambi, Selasa kemarin.
Kegiatan silaturahmi kebangsaan yang diselenggarakan bukan hanya sekedar kegiatan yang tidak bermakna dan hanya seremonial belaka. Akan tetapi kegiatan yang digagas sebagai tindak lanjut kegiatan komando atas dalam rangka menyamakan persepsi dan meningkatkan komunikasi antar elemen kebangsaan untuk menyikapi perkembangan situasi dan kejadian terkini di kota Jambi.
Widi memaparkan, dalam pandangan masyarakat, baik masyarakat kalangan bawah maupun atas, seakan telah mengenal kata radikalisme sebagai kata yang tidak baik dan harus dihindari karena bahaya. Untuk saat sekarang, radikalisme lebih mengarah kepada kelompok agama yang menyukai kekerasan.
“Radikalisme bisa diartikan sebagai paham atau aliran agama yang menginginkan perubahan baik sosial maupun politik secara drastis dengan kekerasan, ” beber Widi.
Pasi Intel Widi Purwoko mewanti-wanti kepada kepada para tokoh elemen masyarakat untuk bersama-sama mewaspadai paham tersebut. Terutama kepada para pemuda, penerus generasi bangsa. Adanya gerakan radikalisme tentu akan menjadi racun pada pikiran anak bangsa. Mereka adalah generasi penerus yang sebaiknya diberikan contoh yang baik.
“Kewaspadaan harus lebih diberikan kepada kelompok milenial, karena ketidakstabilan emosi dan seringnya terpancing emosi untuk melakukan penyerangan balik. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran terhadap para generasi penerus selanjutnya, ” jelasnya.
Menurut Mayor Widi, ada beberapa bahaya yang ditimbulkan akibat paham radikalisme yang berkembang di masyarakat, diantaranya: Memakan banyak nyawa, meresahkan umat, menimbulkan kerusakan, menimbulkan kerugian ekonomi, menghilangkan rasa saling kasih sayang, menghancurkan nasionalisme bangsa, mencoreng nama baik Islam dan mencuci pikiran anak bangsa.
Yang dilakukan oleh para pelaku tindak teroris ataupun paham radikalisme akan menyebabkan anak bangsa dengan tidak langsung berpikir keras.
"Anak muda pemikirannya masih susah terkendali, sehingga jika ada yang melakukan penyerangan, sering mereka terpancing untuk melakukan balasan." ujar Widi.
Baca juga:
Kasad: Jangan Ragu Bertindak Tegas
|
Menurut Widi, secara mandiri warga masyarakat dapat melakukan upaya untuk mencegah paham radikalisme. Yakni dengan menanamkan jiwa nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran, waspada terhadap provokasi dan hasutan serta memberikan pengawasan dan membatasi pergaulan kepada anak-anak keturunannya.(UTI)